Penjelasan Dan Urutan Bacaan Tahlilan Lengkap
Halo teman-teman dan sahabat-sahabat semuanya pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai apa itu tahlilan, yang mana tahlilan seringkali kita dengar dan juga mungkin pernah kita laksanakan. karena bagi umat Islam khususnya di negara Indonesia tahlilan itu sudah biasa dikerjakan. Namun, terkadang ada yang belum mengetahui tentang bacaan ataupun urutan dalam tahlilan. Oleh sebab itu, berikut ini adalah penjelasan serta bacaan-bacaan dalam tahlil.
Pengertian Tahlilan
Bagi seluruh umat Islam di Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi mengenai tahlilan. Di mana tahlilan itu merupakan upacara selamatan yang dilakukan sebagian umat Islam dan khususnya di negara Indonesia. Tahlilan biasa nya dilaksanakan untuk memperingati serta mendoakan seseorang yang sudah meninggal dunia. Dan biasanya tahlilan dilaksanakan pada hari pertama pasca meninggalnya seseorang sampai hari ketujuh, dan selanjutnya pada hari ke-40, hari ke-100, cerita hari ke 1000 setelah meninggalnya seseorang.
Pembacaan lafal tahlilan itu juga dilakukan oleh masyarakat pada peringatan haul, arwahan (ruwahan) di bulan ruwah, akhir Sya’ban, akhir Ramadhan, selamatan perkawinan (walimahan), aqiqahan, walimatus safar, muludan, Isra dan Mi‘raj, selamatan Syura’an (malam 10 Muharram), selamatan tujuh bulan, khitanan, manaqiban dan lain sebagainya.
Susunan Dan Urutan Bacaan Tahlilan
Berikut ini adalah bacaan ataupun urutan ketika membacakan tahlil atau tahlilan yaitu:
- 1. Membacakan surat Al-fatihah
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
bismillaahir-rohmaanir-rohiim
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 1)
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۙ
al-hamdu lillaahi robbil-'aalamiin
Artinya: "Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 2)
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ۙ
ar-rohmaanir-rohiim
Artinya: "Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 3)
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ ۗ
maaliki yaumid-diin
Artinya: "Pemilik hari pembalasan."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 4)
اِيَّا كَ نَعْبُدُ وَاِ يَّا كَ نَسْتَعِيْنُ ۗ
iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin
Artinya: "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 5)
اِهْدِنَا الصِّرَا طَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ
ihdinash-shiroothol-mustaqiim
Artinya: "Tunjukilah kami jalan yang lurus,"
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 6)
صِرَا طَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآ لِّيْنَ
shiroothollaziina an'amta 'alaihim ghoiril-maghdhuubi 'alaihim wa ladh-dhooolliin
Artinya: "(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 7)
- 2. Membacakan surat Al ikhlas sebanyak 3 kali
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ ۚ
qul huwallohu ahad
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa."
(QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 1)
اَللّٰهُ الصَّمَدُ ۚ
allohush-shomad
Artinya: "Allah tempat meminta segala sesuatu."
(QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 2)
لَمْ يَلِدْ ۙ وَلَمْ يُوْلَدْ ۙ
lam yalid wa lam yuulad
Artinya: "(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan."
(QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 3)
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
wa lam yakul lahuu kufuwan ahad
Artinya: "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
(QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 4)
- 3. Membacakan tahlil dan takbir
لاإِلهَ إلا اللهُ وَاللهُ أَكْبرُ
Laa ilaaha illallahu, Allahu Akbar
Artinya: "Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah Maha Besar"
- 4. Membacakan surat Al Falaq
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ۙ
qul a'uuzu birobbil-falaq
Artinya: "Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),"
(QS. Al-Falaq 113: Ayat 1)
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ ۙ
ming syarri maa kholaq
Artinya: "dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,"
(QS. Al-Falaq 113: Ayat 2)
وَمِنْ شَرِّ غَا سِقٍ اِذَا وَقَبَ ۙ
wa ming syarri ghoosiqin izaa waqob
Artinya; "dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,"
(QS. Al-Falaq 113: Ayat 3)
وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِ ۙ
wa ming syarrin-naffaasaati fil-'uqod
Artinya: "dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),"
(QS. Al-Falaq 113: Ayat 4)
وَمِنْ شَرِّ حَا سِدٍ اِذَا حَسَدَ
wa ming syarri haasidin izaa hasad
Artinya: "dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."
(QS. Al-Falaq 113: Ayat 5)
- 5. Membacakan tahlil dan takbir
لاإِلهَ إلا اللهُ وَاللهُ أَكْبرُ
Laa ilaaha illallahu, Allahu Akbar
Artinya: "Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah Maha Besar"
- 6. Membacakan surat An-Nas
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّا سِ ۙ
qul a'uuzu birobbin-naas
Artinya: "Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,"
(QS. An-Nas 114: Ayat 1)
مَلِكِ النَّا سِ ۙ
malikin-naas
Artinya:"Rajanya manusia,"
(QS. An-Nas 114: Ayat 2)
اِلٰهِ النَّا سِ ۙ
ilaahin-naas
Artinya: "Tuhannya manusia,"
(QS. An-Nas 114: Ayat 3)
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَا سِ ۙ الْخَـنَّا سِ ۖ
ming syarril-waswaasil-khonnaas
Artinya: "dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,"
(QS. An-Nas 114: Ayat 4)
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّا سِ ۙ
allazii yuwaswisu fii shuduurin-naas
Artinya: "yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,"
(QS. An-Nas 114: Ayat 5)
مِنَ الْجِنَّةِ وَا لنَّا سِ
minal-jinnati wan-naas
Artinya: "dari (golongan) jin dan manusia."
(QS. An-Nas 114: Ayat 6)
- 7. Membacakan tahlil dan takbir
لاإِلهَ إلا اللهُ وَاللهُ أَكْبرُ
Laa ilaaha illallahu, Allahu Akbar
Artinya: "Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah Maha Besar"
- 8. Membacakan surat Al-fatihah kembali
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
bismillaahir-rohmaanir-rohiim
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 1)
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۙ
al-hamdu lillaahi robbil-'aalamiin
Artinya: "Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 2)
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ۙ
ar-rohmaanir-rohiim
Artinya: "Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 3)
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ ۗ
maaliki yaumid-diin
Artinya: "Pemilik hari pembalasan."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 4)
اِيَّا كَ نَعْبُدُ وَاِ يَّا كَ نَسْتَعِيْنُ ۗ
iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin
Artinya: "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 5)
اِهْدِنَا الصِّرَا طَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ
ihdinash-shiroothol-mustaqiim
Artinya: "Tunjukilah kami jalan yang lurus,"
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 6)
صِرَا طَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآ لِّيْنَ
shiroothollaziina an'amta 'alaihim ghoiril-maghdhuubi 'alaihim wa ladh-dhooolliin
Artinya: "(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 7)
- 9. Membacakan 5 ayat awal surat Al-Baqarah
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
الٓمّٓ ۚ
alif laaam miiim
Artinya: "Alif Lam Mim."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 1)
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ ۙ
zaalikal-kitaabu laa roiba fiih, hudal lil-muttaqiin
Artinya: "Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 2)
الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِا لْغَيْبِ وَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ
allaziina yu`minuuna bil-ghoibi wa yuqiimuunash-sholaata wa mimmaa rozaqnaahum yungfiquun
Artinya: "(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan sholat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 3)
وَا لَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَاۤ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَاۤ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِا لْاٰ خِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ ۗ
wallaziina yu`minuuna bimaaa ungzila ilaika wa maaa ungzila ming qoblik, wa bil-aakhiroti hum yuuqinuun
Artinya: "dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 4)
اُولٰٓئِكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
ulaaa`ika 'alaa hudam mir robbihim wa ulaaa`ika humul-muflihuun
Artinya: "Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 5)
- 10. Membacakan surat Al Baqarah ayat 163
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَاِ لٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّا حِدٌ ۚ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ
wa ilaahukum ilaahuw waahid, laaa ilaaha illaa huwar-rohmaanur-rohiim
Artinya: "Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 163)
- 11. Ayat kursi (membacakan surat Al Baqarah ayat 225)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَـيُّ الْقَيُّوْمُ ۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌ ۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗۤ اِلَّا بِاِ ذْنِهٖ ۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖۤ اِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ ۚ وَلَا يَــئُوْدُهٗ حِفْظُهُمَا ۚ وَ هُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
allohu laaa ilaaha illaa huw, al-hayyul-qoyyuum, laa ta`khuzuhuu sinatuw wa laa na`uum, lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, mang zallazii yasyfa'u 'ingdahuuu illaa bi`iznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai`im min 'ilmihiii illaa bimaa syaaa`, wasi'a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardh, wa laa ya`uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal-'aliyyul-'azhiim
Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 255)
- 12. Membacakan surat Al-Baqarah ayat 284-286
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۗ وَاِ نْ تُبْدُوْا مَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَا سِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُ ۗ فَيَـغْفِرُ لِمَنْ يَّشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَا للّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
lillaahi maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, wa ing tubduu maa fiii angfusikum au tukhfuuhu yuhaasibkum bihillaah, fa yaghfiru limay yasyaaa`u wa yu'azzibu may yasyaaa`, wallohu 'alaa kulli syai`ing qodiir
Artinya: "Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 284)
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَاۤ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَمَلٰٓئِكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ ۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَا لُوْا سَمِعْنَا وَاَ طَعْنَا غُفْرَا نَكَ رَبَّنَا وَاِ لَيْكَ الْمَصِيْرُ
aamanar-rosuulu bimaaa ungzila ilaihi mir robbihii wal-mu`minuun, kullun aamana billaahi wa malaaa`ikatihii wa kutubihii wa rusulih, laa nufarriqu baina ahadim mir rusulih, wa qooluu sami'naa wa atho'naa ghufroonaka robbanaa wa ilaikal-mashiir
Artinya: "Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya. Dan mereka berkata, Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 285)
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَاۤ اِنْ نَّسِيْنَاۤ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَاۤ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَا قَةَ لَنَا بِهٖ ۚ وَا عْفُ عَنَّا ۗ وَا غْفِرْ لَنَا ۗ وَا رْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰٮنَا فَا نْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
laa yukallifullohu nafsan illaa wus'ahaa, lahaa maa kasabat wa 'alaihaa maktasabat, robbanaa laa tu`aakhiznaaa in nasiinaaa au akhtho`naa, robbanaa wa laa tahmil 'alainaaa ishrong kamaa hamaltahuu 'alallaziina ming qoblinaa, robbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thooqota lanaa bih, wa'fu 'annaa, waghfir lanaa, war-hamnaa, angta maulaanaa fangshurnaa 'alal-qoumil-kaafiriin
Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)
- 13. Membacakan surat hud ayat 73
ارْحَمْنَا، يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Irhamnaa yaa arhamar raahimiin
Artinya, “Kasihani kami, wahai Tuhan yang maha kasih.” (3 kali).
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
رَحْمَتُ اللّٰهِ وَبَرَكٰتُهٗ عَلَيْكُمْ اَهْلَ الْبَيْتِ ۗ اِنَّهٗ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ
rohmatullohi wa barokaatuhuu 'alaikum ahlal-baiit, innahuu hamiidum majiid
Artinya: rahmat dan berkah Allah, dicurahkan kepada kamu, wahai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji, Maha Pengasih."
(QS. Hud 11: Ayat 73)
- 14. Membacakan surat Al-Ahzab ayat 33
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا ۚ
innamaa yuriidullohu liyuz-hiba 'angkumur-rijsa ahlal-baiti wa yuthohhirokum tath-hiiroo
Artinya: "Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai Ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 33)
- 15. Membacakan surat Al-Ahzab ayat 56
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ ۗ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
innalloha wa malaaa`ikatahuu yusholluuna 'alan-nabiyy, yaaa ayyuhallaziina aamanuu sholluu 'alaihi wa sallimuu tasliimaa
Artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 56)
- 16. Membacakan shalawat Nabi 3 kali
اَلَّلهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ صَلَاةٍ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ
Allaahumma shalli afdlalash shalaati 'alaa as'adi makhluuqaatika nuuril hudaa sayyidinaa wa maulaanaa Muhammadiw wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammadin 'adada ma'luumaatika wa midaada kalimaatika kullamaa dzakarakadzdzaakiruuna wa ghafala 'an dzikrikal ghaafiluun.
Artinya: "Ya Allah, tambahkanlah rahmat dan kesejahteraan untuk pemimpin dan tuan kami Nabi Muhammad SAW, serta keluarganya, sebanyak pengetahuan-Mu dan sebanyak tinta kalimat-kalimat-Mu pada saat zikir orang-orang yang ingat dan pada saat lengah orang-orang yang lalai berzikir kepada-Mu.”
- 17. Membacakan salam Nabi
وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ اَصْحَابِ سَيِّدِنَا رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ
Washallim wa rondiyallahu ta'ala 'an ashhaabi sayyidinaa rosulillahi ajma'in
Artinya: “Semoga Allah yang maha suci dan tinggi meridhai para sahabat dari pemimpin kami (Rasulullah).”
- 18. Membacakan surat Al Imran ayat 73 dan surat Al Anfal ayat 40
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ
hasbunallohu wa ni'mal-wakiil
Artinya: Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 173)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
نِعْمَ الْمَوْلٰى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
ni'mal-maulaa wa ni'man-nashiir
Artinya: Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong."
(QS. Al-Anfal 8: Ayat 40)
- 19. Hauqalah
وَلَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil 'alayyil 'adziim
Artinya: “Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang maha tinggi dan agung.”
- 20. Membacakan istighfar sebanyak 3 kali
اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ
Astaghfirullaahal'adhiim
Artinya: “Saya mohon ampun kepada Allah yang maha agung.” (3 kali).
- 21. Membacakan tahlil sebanyak 160 kali
لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ
"La ilāha illallāh"
Artinya: “Tiada tuhan selain Allah.” (160 kali).
- 22. Membacakan dua kalimat syahadat
لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Laailahaillallahu muhammadar rosulullahi shollallahu 'alayhi wasallam
Artinya: "Tiada tuhan selain Allah. Nabi Muhammad SAW utusan-Nya."
- 23. Do'a tahlil
اَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ، حَمْدَالنَّاعِمِيْنَ، حَمْدًايُوَافِيْ نِعَمَه وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَارَبَّنَالَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اَللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى الِى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
اَللهُمَّ تَقَبَّلْ وَاَوْصِلْ ثَوَابَ مَاقَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَااسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً اِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاِلَى جَمِيْعِ اِخْوَانِه مِنَ الْاَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْاَوْلِيَآءِ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَآءِ الْعَالِمِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِى سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا اِلَى سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلاَنِيِّ
ثُمَّ اِلى جَمِيْعِ اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ اِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا اِلَى آبَآءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَاَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَنَخُصُّ خُصُوْصًا مَنِ اجْتَمَعْنَاههُنَا بِسَبَبِه وَلِاَجْلِه
اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُم اَللهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلى اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ اَهْلِ لَآاِلهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ اَللهُمَّ اَرِنَاالْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَااتِّبَاعَهُ وَاَرِنَاالْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَااجْتِنَابَهُ رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
A'uudzubillaahi minasy syauthaanir rajiim. Bismillaahir rahmaanir rahiim.
Alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin. Hamdasy syaakiriina hamdan naa'imiin. Hamdaay yuwaafii ni'amahuu wa yukaafiu maziidah. Yaa rabbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhika wa 'adhii-mi sulthaanik. Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammadiw wa'alaa aali sayyidinaa Muhammad.
Allaahumma taqabbal wa aushil tsawaaba maa qaraa naahu minal quraanil 'adhiim, wa maa halalalnaa, wa maa sabbahnaa, wa mas taghfarnaa, wamaa shalainaa 'alaa sayyidinaa muhammadin shallallaahu 'alaihi wasallama hadiyyatan waashilatan wa rahmatan hadlaraati habiibinaa wa syafii'inaa wa qurrati a'yuuninaa sayyidinaa wa maulaanaa muhammadin shallallaahu 'alaihi wasallama wa ilaa jamii'i ikhwaanihii minal anbiyaai wal mursaliina wal auliyaai wasy syuhadaai wash shaalihiina wash shahaabati wat taabi'iina wal'ulamaa'il 'aamiliina wal mushanni-fiina mukhlishiina wa jamii’il mujaahidiina fii sabiilillaahi rabbil 'aalamiina wal malaaikatil muqarrabiina khushuushaan ilaa sayyidinaa syaikhi 'abdil Qaadiril Jailaniy,
tsumma ilaa arwaahi jamii'i ahlilqubuuri minal muslimiina wal muslimaati wal muu'miniina wal muu'minaati min masyaariqi ardli wa maghaaribihaa barrihaa khushuushan ilaa aabaainaa wa ummahaatinaa wa ajdaadinaa wa jaddaatinaa wa nakhushshu khu-shuushaan ilaa manij tama'naa haahunaa bisababihii wa liajlih.
Allaahummagh firlahum warhamhum wa 'aafihim waa'fu 'anhum. Allaahumma anzilirrahmata wal maghfirata 'alaa ahlil qubuuri min ahli laa ilaaha illallaahu muhammadur rasulullah rabbanaa arinal haqqa haqqaw warzuqnattibaa'ahu wa arinaal baathilaw warzuqnaj tinaabah. Rabbanaa aatinaa fid dunyaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw waqinaa 'adzaabannaar. Subhaana rabbika rabbil izzati'ammay yushifuuna wasalaamun 'alal mursaliina wal hamdu lillaahi rabbil 'aalamiin.
Artinya: Aku berlindung diri kepada Engkau dari setan yang di rajam. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, sebagaimana orang-orang yang bersyukur dan orang yang memperoleh nikmat sama memuji, dengan pujian yang sesuai dengan nikmatnya dan memungkinkan di tambah nikmatnya. Tuhan kami, hanya Engkau segala puji, sebagaimana yang patut terhadap kemuliaan Engkau dan keagungan Engkau. Ya Allah tambahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada penghulu kami Nabi Muhammad dan kepada keluarganya.
Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala ayat-ayat Quraanul ‘adhim yang telah kami baca, tahlil kami, tasbih dan istighfar kami, dan bacaan shalawat kami kepada penghulu kami Nabi Muhammad dan kepada keluarganya. Sebagai hadiah yang bisa sampai, rahmat yang turun, dan berkah yang cukup kepada kekasih kami, penolong dan buah mata kami, penghulu dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad SAW, kepada semua temannya dari para Nabi dan para Utusan, kepada para wali, pahlawan yang gugur (Syuhada), orang-orang yang salih, para sahabat, dan tabi’in (para pengikutnya); kepada para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, kepada semua pejuang di jalan Allah (membela agama-Nya), Allah raja seru sekalian alam; dan kepada para Malaikat munggarrabin, terutama syekh Abdul Qadir Jailani,
Kemudian kepada Ahlul kubur, muslim yang laki-laki dan yang perempuan, mukmin yang laki-laki dan yang perempuan, dari dunia timur dan barat di darat dan di laut, terutama lagi kepada bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, nenek-nenek kami yang laki-laki dan yang perempuan, lebih terutama lagi kepada orang yang menyebabkan kami sekalian berkumpul disini dan untuk keperluannya. Ya Allah ampunilah mereka, kasihanilah mereka, dan maafkanlah mereka.
Ya Allah turunkanlah rahmat, dan ampunan kepada ahlul kubur yang ahli mengucapkan “Laa ilaaha illaallah, Muhammadur rasulullah” (Tidak ada tuhan selain Allah, Muhammad Utusan Allah). Tuhan kami, tunjukkanlah kami kebenaran dengan jelas, jadikanlah kami pengikutnya, tunjukkanlah kami perkara batil dengan jelas, dan jadikanlah kami menjauhinya. Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka, Maha Suci Tuhanku, tuhan yang bersih dari sifat yang di berikan oleh orang-orang kafir, semoga keselamatan tetap melimpahkan kepada para Utusannya dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian Alam.
Kesimpulan
Dengan begitu Itu tadi merupakan sedikit ulasan mengenai pengertian tahlil dan juga bacaan dalam tahlil. Dimana kegiatan tahlilan bukan kegiatan yang diwajibkan. Namun, setiap orang boleh melakukannya ataupun tidak. Dan tahlilan bukanlah kewajiban tapi bid'ah, dan dusta apabila mengada-ada jika tahlilan ini dihitung sebagai rukun.
Tahlilan adalah pilihan bebas bagi setiap orang dan keluarga berkaitan dengan keinginan mendoakan orangtua mereka ataukah tidak. tahlilan juga bukanlah kegiatan yang harus dilakukan secara berkumpul-kumpul di rumah duka namun boleh dilaksanakan di berbagai tempat yang lainnya. tahlilan itu mendoakan mayit dan itu bisa dilakukan sendiri-sendiri atau berjamaah, di satu tempat yang sama atau di mana-mana. Dimana kita ketahui bahwa keyakinan kaum muslim bahwa anak saleh yang berdoa untuk orangtuanya adalah cita-cita setiap orang. Sebab itu dalam mendoakan orang tua yang sudah tiada bisa dilaksanakan dengan tahlilan.